Halaman

Pencuri dan Pemilik Penginapan

Dahulu kala ada seorang pencuri yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Ia lalu memutuskan menginap di sebuah penginapan di sebuah kota kecil, ...walaupun ia tahu ia tidak bisa membayar biaya penginapannya. Pencuri itu bermaksud mencuri apa pun yang bisa ia dapatkan untuk kebutuhan hidupnya. Ia menginap beberapa hari di penginapan itu, ia menunggu kesempatan untuk mencuri tapi ia tidak melihat apapun yang pantas untuk dia curi di sana.

Ketika hampir berputus asa, suatu hari ia melihat pemilik penginapan mengenakan mantel bulu cerpelai yang sangat mahal sedang duduk-duduk di dekat pintu. Segera ia mendekat padanya dan mengajaknya mengobrol. Mereka mengobrol ngalor ngidul sampai suatu saat... pencuri itu menggeram dan melolong seperti seekor serigala. Pemilik penginapan sangat terkejut, “Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu melolong seperti serigala?”
“Maafkan aku karena lolonganku. Aku akan cerita jujur padamu, tapi bantulah aku untuk memegangi pakaianku. Aku takut aku akan mencabik-cabik bajuku nanti,” sahut si pencuri.
“Kenapa sebenarnya?” pemilik penginapan semakin penasaran.
“Sebenarnya tuan, aku memiliki penyakit menggeram dan melolong ini. Aku tidak tahu pasti kenapa aku menderita seperti ini, mungkin semua adalah hukuman untuk kesalahan-kesalahan yang pernah kuperbuat dahulu, tapi itupun aku tak tahu pasti,” jawab si pencuri, “yang aku tahu pasti adalah jika aku melolong ketiga kalinya maka aku akan berubah menjadi seekor serigala dan merobek-robek bajuku sendiri.”
Tiba-tiba ia melolong lagi untuk kedua kalinya. Ia melepaskan bajunya dan memegangi ujung mantel si pemilik penginapan. Ia berkata menghiba, “Tuan, bantulah aku memegang bajuku ini, karena jika aku melolong sekali lagi aku pasti akan menjadi serigala! Tolonglah aku tuan!”
Pemilik penginapan amat ketakutan! Orang ini sudah melolong dua kali, pikirnya. Kali ketiga pasti aku ikut celaka! Tepat saat itu si pencuri melolong ketiga kalinya lebih keras daripada sebelumnya. AUUUUUUUUUUU!!!!
Pemilik penginapan gemetar ketakutan, ia melompat keluar pintu meninggalkan mantelnya yang tersangkut dalam genggaman si pencuri. Ia lari terbirit-birit sejauh-jauhnya dari penginapan. Sedangkan si pencuri juga lari ke arah yang lain membawa mantel mahalnya, dan tidak pernah kembali lagi ke kota itu.

Terjemah bebas dari The Thief and The Innkeeper, www.aesopfables.com

Pesan : tidak semua berita dan cerita itu bisa dipercaya.