Siang itu Pak Tani pulang dari ladang. Sambil bersiul-siul ia berbelok masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Tiba-tiba ia terdiam dan berdiri mematung di depan gerbang. Wajahnya terkejut dan tampak tegang. Di dalam pekarangannya ada seekor mahkluk buas berambut tebal. Seekor singa tampak sedang diam di pojok dinding luar rumahnya. Ia kedatangan tamu sang raja hutan!
Perlahan ia mundur keluar halaman. Diam-diam takut ketahuan, ia menutup pintu gerbang rapat-rapat. Ia bermaksud menangkap singa di pekarangannya. Pak Tani lalu mengintai di balik pagar, memperhatikan tingkah laku si raja hutan.Singa tampak berjalan mondar-mandir dengan santai. Dengan penuh rasa ingin tahu ia berjalan berkeliling dan mengendus-endus. Segalanya tampak berbeda dibandingkan suasana di dalam hutan miliknya. Setelah puas berkeliling, singa memutuskan untuk pulang ke rumahnya di tengah hutan, tapi ia mendapati pintu gerbang tempatnya masuk sekarang terkunci rapat. Seketika amarahnya bangkit! Ia mengaum keras dan berlari sekeliling halaman, menghancurkan apa pun yang ada di hadapannya. Pekarangan itu hancur porak poranda seperti dilanda angin puting beliung.
Singa itu berlari menuju kandang kambing lalu menerkam semua kambing yang dilihatnya. Lalu ia melompat ke kandang kerbau dan menerjangnya sekuat tenaga. Pak Tani melihat semua kejadian itu dengan gemetar. Melihat kerbaunya akan menjadi korban, Pak Tani bergegas membuka pintu gerbang dan segera lari kembali bersembunyi di balik pagar. Singa melihat pintu gerbang terbuka, berbalik dan berlari kencang keluar halaman kembali ke dalam hutan.
Pak Tani berlari kencang masuk ke dalam rumahnya, menutup pintu rapat-rapat. Ia berkeluh kesah pada istrinya tentang kematian kambing-kambingnya oleh singa, tapi istrinya segera menukasnya dengan ketus.
"Itu salahmu sendiri. Aku melihat apa yang kau lakukan tadi! Bagaimana mungkin kamu berpikir bisa mengurung singa di dalam halaman padahal kamu mendengar suara aumannya di dalam hutan saja gemetar ketakutan?"
Terjemah bebas dari : The Lion in The Farmyard, www.aesopfables.com
Pesan
dari cerita ini adalah : jangan salahkan orang lain karena kebodohanmu sendiri.
Pesan lainnya adalah : berbuatlah realistis sesuai kemampuan yang kita miliki.