Halaman

Nyamuk dan Banteng

Seekor nyamuk terbang berkeliling di sore hari. Ia terbang di sekeliling pagar halaman Pak Tani.  Tak pernah ia pergi jauh, bahkan sudah beberapa minggu ini, setiap sore ia selalu terbang berkeliling di halaman itu.
Tak jauh di sudut halaman, seekor banteng berdiri dengan tenang. Ia sedang menikmati sinar hangat matahari di sore hari. Setiap sore ia selalu berdiri di sudut yang sama, bahkan sejak ia masih anak banteng.
Nyamuk berhenti terbang. Ia hinggap di tanduk banteng lama sekali. Matahari sudah semakin condong ke barat. Warna merah kekuningan memenuhi kaki langit, tanda matahari akan terbenam. Si nyamuk memutuskan sudah saatnya ia pulang. Sebelum terbang, ia mendengung keras sekali. "Tuan banteng!" serunya kepada banteng. "Apakah tuan mengijinkan aku pulang sekarang?"
"Apa? Siapa?" banteng sedikit terkejut. "Oh, nyamuk! Aku bahkan tidak tahu kamu mampir, hinggap di tubuhku. Aku tak akan keberatan kalau kamu mau pergi."
Nyamuk itu terbang menjauh, meninggalkan banteng yang mendengus tak peduli.    

Terjemah bebas dari : The Gnat and the Bull, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : jika kita menganggap diri kita penting, orang lain mungkin menilai sebaliknya. Perbuatan baik kita pada orang lain lah yang akan menjadikan diri kita berarti di mata mereka.