Halaman

Gembala dan Kambing Liar

Pagi hari sekali Pak Gembala menggiring kambing-kambingnya naik ke kaki pegunungan. Pegunungan itu sangat tinggi dan luas. Membentang dari utara ke selatan sejauh mata memandang. Puncaknya putih diselimuti salju dan lembah hijau beralaskan padang rumput terhampar luas di kakinya. Tempat yang sangat tepat untuk menggembalakan kambing.
Seharian ia menggembalakan mereka, mulai matahari terbit hingga menjelang sore. Ketika bayang-bayang mulai memanjang, ia menggiring kembali kambing-kambingnya untuk pulang ke kandang. Ia hitung satu persatu kambing yang dikumpulkannya. Satu, dua, tiga,...hingga selesai. Ia amat heran karena kambingnya lebih lima ekor. Ia amati satu persatu dan menemukan kambing liar yang tergiring masuk ke dalam kandang.
Keesokan harinya salju turun dengan lebat. Pak Gembala tidak bisa membawa mereka ke tempat penggembalaan seperti biasanya. Dengan terpaksa mereka terkurung di dalam kandang. Pak Gembala memberi kambing-kambingnya sedikit rumput, secukupnya saja agar mereka tidak terlalu kelaparan. Tetapi Pak Gembala memberikan kambing-kambing liar banyak sekali rumput segar. Ia ingin membujuk mereka agar betah tinggal bersamanya, dan menjadikan mereka kambing miliknya.


Beberapa hari kemudian cuaca kembali cerah. Pak Gembala mengeluarkan kambing-kambing dari kandang dan menggiring mereka ke kaki gunung. Setibanya di sana, pada kesempatan pertama, kambing-kambing liar dengan cepat berlari naik mendaki ke atas gunung, mereka bersembunyi di balik pohon pohon, melarikan diri dari Pak Gembala.
Pak Gembala berseru-seru, ia memaki kambing kambing liar itu, "Dasar kambing tidak tahu diri!" serunya.Tongkat di tangannya menunjuk ke arah pohon-pohon di atas gunung. "Begitu ya cara kalian berterimakasih! Setelah aku memberikan kalian tempat berlindung ketika hujan salju, dan aku beri rumput lebih banyak untuk kalian daripada untuk kambing kepunyaanku!"
Seekor kambing liar yang bersembunyi di balik pohon lalu mengembik. Ia menjawab dengan suara sama kerasnya. "Itulah alasannya kami curiga padamu. Kemarin kamu memperlakukan kami lebih baik daripada perlakuanmu pada kambing yang sudah lama menjadi peliharaanmu. Sudah jelas bagi kami, jika nanti ada kambing lain yang datang seperti kami, maka kamu akan memperlakukan kami tidak adil seperti pada kambing-kambingmu yang lain."       

Terjemah bebas dari : The Goatherd and the Wild Goat, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : jangan korbankan kawan lama hanya untuk menyenangkan kawan yang baru.