Halaman

Kelinci dan Anjing Pemburu

Derap kaki berlari cepat terdengar keras sekali. Tampaknya ada yang sedang berkejaran di padang di tepi hutan. Rumput-rumput rebah terinjak. Daun-daun kering berhamburan oleh kaki para pelari. Burung-burung terdiam mengamati dari atas pohon. Domba-domba anak gembala berhenti memamah rumput. Apa gerangan yang terjadi?
Ternyata seekor kelinci sedang berlari cepat sekali. Kakinya bergerak seperti tanpa lelah. Telinganya yang panjang mengepak-ngepak melawan angin. Ia bernafas terengah-engah dan tubuhnya bercucuran keringat. Dan apa itu di belakangnya?
Seekor anjing pemburu ternyata mengikutinya berlari. Kakinya yang panjang bergerak sama cepatnya, bahkan lebih cepat. Ia berlari dan melompat, menerobos semak-semak, berusaha mengejar si kelinci. Mereka berlari kesana kemari di tengah padang rumput. Keduanya sudah tampak kepayahan sekarang.       Lambat laun langkah anjing pemburu menjadi pelan, dan akhirnya ia berhenti berlari. Dengan berjalan gontai, anjing pemburu itu mendekati kumpulan domba anak gembala lalu merebahkan dirinya di atas rumput, kelelahan.

Anak gembala sedari tadi menonton kejadian itu, lalu mendekatinya. Sambil tertawa, anak gembala berkata, "Ha! Yang lebih kecil, lebih cepat larinya!" Ia mengejek anjing pemburu itu.
Sambil tersenyum kecil, anjing pemburu itu menjawab dengan ringan, "Hei, kamu tidak mengerti perbedaan antara aku dan kelinci itu! Aku berlari hanya untuk mencari makan pagi, sedangkan dia berlari untuk menyelamatkan nyawanya."          

Terjemah bebas dari : The Hare and the Hound, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : penonton memang lebih sok tahu daripada yang ditonton, janganlah mudah mengejek. 
Pesan lain dari cerita ini adalah : dalam keadaan kepepet, kita akan berusaha mengeluarkan seluruh kemampuan kita.