Halaman

Kelinci dan Kodok

Para kelinci tinggal di padang rumput di tepi hutan. Mereka tinggal di dalam lubang, hidup dengan ketakutan setiap hari. Binatang-binatang pemangsa selalu mengintai mereka setiap saat.  Singa, serigala, rubah, dan anjing pemburu menganggap mereka makanan yang amat lezat. Para kelinci merasa mereka adalah makhluk paling teraniaya di dunia ini. Mereka begitu merasa ketakutan, sehingga jika mereka mendengar ada seekor binatang saja berlari mendekat, kelinci akan segera lari lintang pukang.
Pada suatu hari, mereka mendengar suara bergemuruh. Segera mereka melihat ke kejauhan. Ternyata sekumpulan kuda sedang berpacu ke arah mereka. Debu tebal beterbangan di belakangnya. Dengan panik mereka berlarian pergi ke tepi hutan menuju sebuah danau luas di sana. Mereka bertekad, lebih baik tenggelam daripada harus hidup selalu ketakutan seperti ini.

 Derap langkah para kelinci yang berlarian menuju danau, membuat kaget para kodok yang sedang berjemur di tepi danau. Mereka berlompatan dengan panik, menceburkan diri ke dalam air danau yang dingin.
Kelinci-kelinci berhenti berlari, menatap ratusan kodok yang sibuk berenang, menyelam lebih dalam. Seekor kelinci lalu berkata, "Melihat para kodok itu, sebenarnya keadaan kita tidak terlalu buruk!"   

Terjemah bebas dari : The Hares and the Frog, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : di luar sana, selalu ada orang yang lebih menderita daripada kita.