Halaman

Keledai dan Bayangannya

Seorang pengelana menyewa seekor keledai untuk perjalanannya ke tempat yang amat jauh. Pemilik keledai dan pengelana itu berjalan di bawah terik sinar matahari. Hari itu benar-benar amat panas dan sama sekali tak ada awan yang menaungi mereka.
Setelah berjalan lama, mereka tiba di sebuah padang yang gersang yang luas. Sejauh mata memandang tak ada pohon untuk berlindung dari teriknya matahari. Perjalanan masih jauh sedangkan mereka sudah kepayahan. 
Mereka lalu memutuskan untuk beristirahat. Satu-satunya tempat yang bebas dari panasnya sinar matahari, hanyalah bayangan si keledai. Tapi ternyata bayangannya hanya sanggup melindungi seorang saja dari mereka.
Tak lama, akhirnya si pengelana dan pemilik keledai bertengkar tentang siapa yang lebih berhak berlindung di bayangan keledai itu.


"Aku sudah menyewa keledai ini, sehingga aku berhak menggunakannya!" teriak si pengelana.
Si pemilik keledai menjawab, "Aku hanya menyewakan keledainya saja, aku tidak menyewakan bayangannya juga! Kamu tidak punya hak berlindung di balik bayangannya!"
Akhirnya pertengkaran itu menjadi perkelahian. Mereka saling adu pukul. Dan ketika mereka saling berkelahi, keledai itu melompat melarikan diri.

Terjemah bebas dari : The Ass and His Shadow, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : bertengkar tentang hal sepele, seringkali kita melupakan hal yang utamanya.