Halaman

Gagak dan Kendi

Seekor burung gagak terbang mencari air. Ia sangat kehausan. Ia hinggap di sebuah gubuk di tengah ladang. Tak disangka di dalam gubuk itu ia menemukan sebuah kendi berisi air. Tapi sayang beribu sayang, ketika ia menjulurkan paruhnya ke dalam kendi, airnya tidak bisa ia jangkau. Ia mencoba dan mencoba, menekan kepalanya ke dalam leher kendi, tetapi usahanya sia-sia dan ia pun hampir putus asa.
Tenggorokannya kering. Ia hampir mati kehausan. Dengan sekuat tenaga ia berpikir keras mencari jalan untuk mendapatkan air itu. Lalu tiba-tiba terpikirkan olehnya suatu cara.
Ia mematuk sebutir batu, lalu menjatuhkannya ke dalam kendi.

Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.  
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Sebutir batu lagi jatuh dalam kendi.
Perlahan-lahan air naik mendekati mulut kendi. Gagak itu dengan gembira memasukkan lagi beberapa butir batu, dan dengan mudah paruhnya bisa menggapai air itu. Ia minum hingga puas. Rasanya luar biasa nikmat,  dan ia pun selamat dari mati kehausan.

Terjemah bebas dari : The Crow and the Pitcher, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : berusahalah sedikit demi sedikit, lambat laun akan mendekati keberhasilan.
Pesan yang lain adalah : dalam kondisi kepepet biasanya kita akan berusaha lebih keras untuk mencari solusi.