Halaman

Burung Elang dan Rubah

Semua binatang di hutan tahu, bahwa elang dan rubah sekarang bersahabat. Mereka bahkan membuat rumah mereka berdekatan. Tinggi di atas bukit batu, burung elang membuat sarang yang aman, sedangkan di bawah bukit batu itu rubah membuat liang untuk tinggal bersama keluarganya. Mereka benar-benar tetangga yang serasi. Anak-anak rubah sangat senang melihat burung elang terbang kemudian meluncur ke sarangnya membawa makanan untuk anak-anaknya.
Tapi malam ini, ketika matahari sudah terbenam, burung elang itu terbang lebih lambat dari biasanya. Ia sudah mencari di seluruh hutan, terbang rendah di pepohonan, tetapi dia belum menemukan makan malam. Cakarnya kosong dan anak-anaknya kelaparan. Ia mengamati anak-anak rubah yang sedang bermain, dan tiba-tiba ia meluncur turun, menyambar seekor anak rubah dan membawa makhluk kecil itu terbang ke sarangnya.
Kakak dan adiknya ketakutan! Ibunya kalang kabut! Tetapi elang itu yakin sarangnya terlalu tinggi untuk dicapai rubah, dan ia mengabaikan teriakan mereka. Penuh rasa kemenangan, ia melemparkan anak rubah yang ketakutan itu ke arah mulut terbuka anak-anaknya.
Tetapi rubah tidak tinggal diam. Ia memegang sebuah ranting yang membara, ia kemudian naik ke atas bukit batu. Dengan cepat semak-semak dan ranting kering di bukit itu terbakar.
Dalam keributan itu, anak rubah melompat keluar dari sarang elang dan jatuh bergulingan ke bawah. Untung saja, sang ibu rubah segera menangkapnya.
"Kamu boleh saja pura-pura tidak mendengar jeritan makhluk yang kau sakiti," rubah berkata dengan rasa marah pada mantan temannya itu. "Tapi kamu tidak bisa melarikan diri dari balas dendam mereka!"    

Terjemah bebas dari : The Eagle and the Fox, Richards Topical Encyclopedia. 1951

Pesan dari cerita ini adalah : walaupun kita dalam kesulitan janganlah berbuat jahat kepada orang lain, terutama tetanggamu.