Halaman

Banteng dan Kambing

Seekor banteng lari lintang pukang di dalam hutan. Ia menerjang apa pun yang menghalanginya. Ternyata seekor singa berlari di kejauhan membuntuti di belakangnya. Banteng itu berlari sangat cepat, naifasnya terengah-engah, uap panas menghembus dari kedua cuping hidungnya, matanya jalang mencari tempat sembunyi.
Ia berbelok menuju bukit batu, berlari di antara semak-semak, menghilang dari pandangan singa. Di balik rimbun rerumputan, ternyata ada gua yang tersembunyi di baliknya. Menyibakkan rumput di mulut gua, segera ia menyelinap masuk. Banteng itu lalu berbalik menghadap pintu gua, memicingkan mata mengamati keadaan di luar.
Seekor kambing ternyata telah lebih dulu diam di dalam gua, dan Ia tidak mau berbagi gua itu dengan siapa pun. Dengan tidak senang ia memandang banteng yang sedang berbalik memunggunginya. Kakinya mengais tanah tanda amarah. Tanpa peringatan, kambing itu menerjang si banteng. Tanduknya yang tajam menghantam pantat banteng. Tapi banteng itu tidak bergeming. Kulitnya sangat tebal, dan ototnya begitu kuat. Ia hampir tidak merasakan tandukan kambing.

Berkali kali kambing itu menyerudukkan kepalanya, tapi banteng hanya mendengus padanya.
"Tanduk saja sesukamu! Aku tidak takut padamu. Jika saja singa di luar itu sudah pergi, akan aku tunjukkan padamu bedanya kekuatan banteng dan kambing!"

Terjemah bebas dari : The Bull and the Goat, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : sungguh tidak baik jika mengganggu kawanmu yang sedang kesulitan.