Halaman

The Foolish Pug

Anjing Pesek Yang Bodoh


A pompous pug once thought that he 
Seekor anjing pesek yang pongah
A dashing swell would try to be,
Ia akan menjadi besar dan gagah
And on his neighbors one and all, 
Kepada tetangganya semua
Sat out to make a stylish call.
Ia bilang sambil duduk bergaya

He wore a glass upon one eye,
Kacamata di sebelah matanya
And on his head a silk hat high;
Dan topi tinggi sutra di kepalanya
A wide, stiff collar around his throat,
Kerah kaku nan lebar di lehernya 
And last an English overcoat.
Dan memakai mantel panjang akhirnya.

So fine and splendid was his air
Dia sungguh menawan tapi pongah
The very birds stood still to stare,
Semua burung menatap terperangah 
As walking on his two hind feet
Ia berjalan dengan dua kaki
He sauntered boldly down the street. 
Berkeliling jalanan dengan berani

But oh, alas! it comes to all
Tapi pelajaran untuk semuanya
To learn that pride must have a fall,
Yang sombong jatuh juga akhirnya
And e'er the corner he had turned
Berbelok ia di tikungan
Poor pug that bitter lesson learned. 
Pahit pelajaran ia dapatkan.

A saucy maid with one great whack,
Gadis pelayan galak mendera tak tanggung tanggung
Brought down her broom upon his back,
Mendaratkan sapu besar di atas punggung
And as he raised a frightened wail
Anjing pesek melolong lolong
Another soused him from her pail. 
Pelayan membanjur dengan air segentong

Poor pug! that night he sat and thought 
Anjing malang semalam duduk merenung
Of all the trouble he had brought
Atas semua musibah yang ia undang
Upon himself, because that he
Pada dirinya sendiri yang malang
A foolish dude had tried to be.
Begitu bodoh ingin terpandang.

Sumber : Cinderella; or, The Little Glass Slipper and Other Stories, www.guttenberg.org

Interpretasi puisi dalam bahasa Indonesia oleh Raqim.