"Berhenti!" serigala itu berteriak dengan suara yang terdengar cemas.
"Apa?" seru kambing dari atas tebing.
"Hati-hati, kamu berada di tepi jurang. Kamu bisa celaka di atas sana," seru serigala.
"Apaa?" seru kambing, kali ini dengan nada heran.
"Hati-hati! Kamu bisa jatuh terguling ke bawah. Di sana sangat berbahaya!" seru serigala dari bawah.
"Apaaa?" kambing belum lepas dari rasa herannya. Baru kali ini ia bertemu serigala yang baik hati seperti serigala ini. Tapi ia kambing yang tahu sopan-santun, ia lalu menjawab dengan ramah, "Terimakasih Pak Serigala! Aku akan berhati-hati."
"Kenapa kita tidak makan bersama di bawah sini? Rumputnya kelihatan jauh lebih empuk dan segar, dan yang pasti di sini kamu tidak akan terjatuh."
"Anda baik sekali Pak Serigala," jawab kambing, "Tapi tidak, terimakasih! Di sini pun rumputnya empuk dan segar," kambing menjawab sambil menjauh dari tebing. Sebaik-baiknya serigala, mereka tetap menyukai kambing untuk makan malam. Dari atas sana, ia mengamati serigala melangkah pergi menjauh dari bawah tebing.
"Hmmmm," pikir si kambing, "walaupun ia sering berbuat jahat, nasihat serigala itu benar, tapi aku tidak mau makan bersama dengan serigala. Setelah rumputnya kumakan, giliranku jadi makanan serigala." Kambing itu kembali mengunyah rumput tapi dengan lebih hati-hati.
Terjemah bebas dari The Wolf and The Goat, www.aesopfables.com
Pesan dari cerita ini : nasihat yang baik bisa datang dari siapa saja, tapi tetap berhati-hati pasti lebih baik.