Halaman

Pak Gembala dan Lautan


Suatu hari Pak Gembala menggembalakan kambing-kambingnya jauh dari tempat biasanya. Ia pergi menggembala di atas tebing di tepi pantai. Ia duduk memandang jauh ke lautan sedangkan kambing-kambingnya pergi merumput tak jauh darinya. Lautan itu tampak begitu tenang. Kapal-kapal layar berwarna putih hilir mudik dengan anggun di atasnya. Suara ombak yang memecah di bebatuan membuat irama yang meninabobokan. Pak Gembala menikmati suasana yang menenteramkan itu sambil meniup seruling, menyanyikan lagu yang mengalun indah.
"Oh, alangkah menyenangkannya pergi berpetualang menyeberang lautan luas!" pikir Pak Gembala, "aku akan membeli sebuah kapal dan pergi berdagang ke negeri yang jauh di seberang sana." Dan itulah yang ia lakukan. Ia menjual semua kambing miliknya dan membeli sebuah kapal yang ia isi penuh dengan buah kurma yang manis. Ia akan berlayar ke negeri seberang menjual kurma.
Pak Gembala akhirnya menarik jangkar, sudah saatnya ia berlayar. Lautan begitu tenang, angin bertiup membawa udara sejuk. Kapalnya berlayar perlahan memecah ombak. Pak Gembala duduk di buritan, menikmati suasana. Semuanya tampak begitu sempurna untuknya.
Tapi tiba-tiba angin bertiup dengan kencang. Awan hitam berkumpul bergulung-gulung. Hujan deras mengguyur tiba-tiba. Air lautan bergolak. Buih terpercik. Ombak menghantam dinding-dinding kapal. Pak Gembala terombang-ambing di dalamnya seperti orang-orangan dalam kapal mainan. Pak Gembala hanya bisa diam meringkuk ketakutan. Air mulai memenuhi kapal, kapal itu mulai tenggelam perlahan.
Tanpa pikir panjang Pak Gembala membuang semua muatan kapal. Semua kurma dagangannya ia lempar ke dalam laut. Secepat datangnya badai, begitupun badai cepat mereda. Lautan kembali tenang seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Pak Gembala selamat sampai ke tepi pantai, tapi dengan kapal yang kosong melompong.
Beberapa waktu kemudian, Pak Gembala berjalan di tepi pantai dengan seorang kawannya. Kawannya memandang lautan dan berkata, "Alangkah senangnya berlayar saat ini. Lihat, betapa tenangnya lautan ini!"
Pak Gembala menjawab sambil tersenyum, "Tampaknya laut sedang ingin makan buah kurma lagi, makanya ia tampak tenang seperti ini."
Kawannya bengong tak mengerti.

Terjemah bebas dari The Shepherd and the Sea, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini  : jangan mudah tertipu dengan penampilan yang mempesona.   
Pesan lainnya :  ada tipe orang yang terlihat pendiam tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat, kepandaian yang tinggi, kebijaksanaan yang dalam. Diam-diam menghanyutkan.