Halaman

Bocah Mandi

Hari itu amat panas. Tak sedikit pun angin bertiup. Pohon-pohon diam tak bergoyang. Burung-burung hanya bertengger di balik rimbun dedaunan. Binatang hutan bersembunyi dalam lubangnya. Alangkah sejuk jika bisa mendinginkan tubuh di sungai. Dan itulah yang dipikirkan anak laki laki itu. Segera ia bergegas menuju sungai di tepi hutan.
Ia berlari sepanjang jalan kereta di tengah ladang, lalu berbelok di antara pepohonan menyusuri jalan setapak, hingga ia sampai di sungai jernih yang cukup dalam. Dengan segera ia melompat ke dalam sungai, badannya sudah tidak tahan dengan panas yang menyengat.
Tanpa disadarinya ia berenang terlalu jauh ke tengah, kakinya kebas dan tangannya lelah melawan arus sungai. Ia hampir tenggelam. Pada saat itulah seorang pejalan kaki lewat di jalan setapak di tepi sungai. Anak itu berteriak minta tolong.


"Tolong! Tolong saya! Saya hampir tenggelam!" teriaknya meminta pertolongan.
Bukannya memberikan pertolongan, lelaki pejalan kaki itu malah berdiri di tepian sungai dan memarahi si anak itu karena bertindak sembrono.
"Jika kamu berhati-hati, tentu kamu tidak akan berenang hingga ke tengah sungai!" teriaknya.
"Oh tuan!" teriak si anak putus asa. "Tolonglah dulu saya sekarang. Setelah itu barulah caci maki saya sepuasmu!" 
  
Terjemah bebas dari : The Boy Bathing, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : tidak ada gunanya jika hanya menasihati tapi tanpa membantu.