Halaman

Singa dan Kambing

Si kambing tua berjalan mondar-mandir mengenakan kulit singa yang dia temukan. Dia sangat bangga melihat domba-domba berlarian ketakutan ke padang rumput, tupai dan bajing berlompatan naik ke dahan paling tinggi sambil mengoceh marah. Bahkan rubah bersembunyi di lubang persembunyiannya, matanya yang bulat menatapnya dengan curiga.
 "Mereka semua tertipu!" kata si kambing terkekeh-kekeh. Dia berjalan kian kemari dengan senang. Betapa pintarnya ia, pikirnya.

Tetapi tiba-tiba ada kegemparan di hutan dan seekor singa gagah melangkah ke tepi hutan. Untuk beberapa saat, si raja hutan mengamati kelakuan si kambing tua itu, yang masih berjalan dengan berlagak, merasa sangat bangga dengan kepintarannya. Dia tidak menyadari siapa yang sekarang ada di belakangnya.
Sang singa mendengus keras, rahangnya yang besar menganga lebar. Giginya tajam berkilauan. Lalu ia mengaum seperti halilintar.
Kambing tua itu melompat kaget menjatuhkan pakaian singanya lalu lari terbirit-birit ke dalam hutan. Semua binatang kecil tertawa terbahak-bahak. Singa palsu itu tidak menakutkan mereka lagi ketika singa yang asli hadir.          

Terjemah bebas dari : The Lion and the Goat, Richards Topical Encyclopedia. 1951

Pesan dari cerita ini adalah : tidak ada hal yang baik jika kita meniru-niru orang lain, apalagi untuk menipu dan menindas yang lebih kecil. Jadilah diri sendiri, yang asli tentu lebih baik daripada yang pura-pura.