Halaman

Otak Keledai

Singa dan rubah pergi berburu bersama. Rubah lalu menyarankan singa untuk mengirim pesan  kepada keledai. Isi pesannya adalah ajakan untuk membuat persekutuan antara dua keluarga besar mereka, keluarga besar singa dan keledai. Keledai sangat gembira dengan ajakan persekutuan itu, lalu ia pergi ke tempat pertemuan yang sudah dijanjikan dengan tanpa curiga.
Keledai itu, karena kebodohannya, masuk perangkap singa. Lalu dengan sekali pukul, keledai itu dijatuhkan singa dengan mudah. Singa lalu berkata pada rubah.
"Nah, makan malam kita sudah tersedia. Aku akan tidur siang dulu sekarang. Jangan coba-coba makan tanpa persetujuanku." Singa itu lalu pergi untuk tidur siang.
Singa itu ternyata pergi lama. Rubah itu menunggu, dan menunggu, tapi tuannya itu tidak datang juga. Kelaparan, rubah itu lantas mencicipi otak keledai lalu menelannya sampai habis.


Tak berapa lama, singa bangun dari tidur siangnya dan datang menemui buruannya. Ia dengan segera mengetahui otak keledai tidak ada di dalam kepalanya. Dengan suara mengerikan, singa itu menggeram, "Kau apakan otak keledai ini, rubah?!"
Rubah itu menjawab cepat. "Keledai ini tidak punya otak, tuan! Jika ia punya, tentu ia tidak akan masuk ke dalam perangkapmu dengan mudah." 

Terjemah bebas dari : The Ass's Brain, www.aesopfables.com

Pesan dari cerita ini adalah : kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan.